penetapan perencanaan manajemen
Penetapan Perencanaan Manajemen
a. Pengertian
Perencanaan
Perencanaan adalah memikirkan apa yang
akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
Berbagai
batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat
rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban
kepada enam pertanyaan berikut :
1) Tindakan
apa yang harus dikerjakan ?
2) Apa
sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3) Dimanakah
tindakan itu harus dikerjakan ?
4) Kapankah
tindakan itu harus dikerjakan ?
5) Siapakah
yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6) Bagaimanakah
caranya melaksanakan tindakan itu ?
Sedangkan menurut Stoner, perencanaan adalah proses
menetapkan suatu sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai pada sasaran
yang ditujuinya. Adapun beberapa arti perencanaan menurut para ahli adalah :
1. Garth
N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada
tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
2. M.Farland,
Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian
pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
3. Abdulrachman
(1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau
perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan kemudian.
4. Siagian
(1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara
matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian yang telah ditentukan.
5. Terry
(1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
6. Kusmiadi
(1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih
tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
7. Soekartawi
(2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai
sumber daya yang tersedia.
b. Manfaat
Perencanaan
Dalam membuat suatu perencanaan,
pasti akan memiliki tujuan dan manfaatnya. Untuk manfaat dari perencanaan
adalah :
1. Standar
pelaksanaan dan pengawasan.
2. Pemilihan
berbagai alternatif terbaik.
3. Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
4. Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi.
5. Membantu
manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6. Alat
memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
7. Alat
meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
c. Jenis
Perencanaan dalam Organisasi
Untuk membuat suatu perencanaan
pada organisasi dibutuhkan cara atau jenis-jenis perencanaan itu sendiri. Ada
tiga jenis untuk mengelompokan perencanaan pada suatu organisasi. Agar bisa
dilaksanakan dengan baik dan sempurna. Tiga jenis perencanaan pada organisasi
adalah :
a) Perencanaan
strategis adalah perencanaan jangka panjang yang
dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh.
Pada dasarnya rencana strategis merupakan rencana organisasi secara keseluruhan
dan cenderung berjangkauan luas. Perencanaan strategis harus mampu memberikan
arah yang jelas bagi organisasi sehingga organisasi dapat mencapai sasaran yang
dituju. Perencanaan strategis merupakan perencanaan masa depan sebuah
organisasi. Perencanaan ini biasanya dibuat oleh manajemen puncak dimana
manajemen ini harus bisa bertanggung jawab atas pembuatan perencanaan ini.
b) Perencanaan
taktis adalah perencanaan jangka pendek yang
menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Untuk
perencanaan taktis adalah perencanaan yang memperinci tentang cara mencapai
sasaran secara menyeluruh dari perencanaan strategis. Perencanaan ini dibuat
oleh manajemen madya karena manajemen ini bisa dikatakan sebagai pelatih bagi
para karyawan yang bekerja. Perencanaan ini dibutuhkan sebuah taktik yang jitu
agar bisa menang dari hasil yang ingin dicapai.
c) Perencanaan
operasional (rencana tunggal dan rencana standing) adalah
Ketidakpastian
yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada
pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan
strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat
rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana
operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional. Karena jadwal pada tingkat
operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu,
mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah
organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini
dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada
kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu
yang singkat. Perencanaan
Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi.
Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan
dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional,
yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik. Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi
yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses
khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik
komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari
suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang
dari 1 tahun. Umumnya rencana operasional dibuat oleh manajemen tingkat bawah.
Karena jangka waktunya yang lebih pendek dan sempit. Pada rencana operasional
ada dua rencana yaitu : rencana tunggal dimana rencana tersebut untuk aktifitas
tidak berulang. Sedangkan rencana keduanya adlah rencana standing dimana
rencana tersebut untuk aktifitas yang berulang.
REFERENSI :
ARMALA, Menjadi Manajer itu Gampang, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2013.
Komentar
Posting Komentar