stress kerja

STRESS
A.    Definisi Stress
J.P.Chaplin dalam kamus lengkap psikologi mendefinisikan stres sebagai suatu keadaan yang tertekan, baik secara fisik maupun secara psikologis. Hal yang sama diungkapkan dalam Atkinson (1983), stres terjadi ketika orang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan sebagai mengancam kesehatan fisik maupun psikologisnya. Keadaan sosial, lingkungan, dan fisikal yang menyebabkan stres disebut stresor. Sementara reaksi orang terhadap peristiwa tersebut disebut respon stres atau secara singkat nya adalah stress.
Menurut Lazarus (1999), stres adalah suatu perasaan cemas atau mengancam yang timbul ketika seseorang menginterpretasikan atau menilai suatu kondisi atau situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Michael (, Stres merupakan suatu respon adaptif, dimoderasi oleh perbedaan individu yang merupakan konsekwensi dai setiap tindakan, situasi, peristiwa dan yang menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang.
Dari pengertian stres menurut para ahli bahwa stres adalah kondisi yang tertekan akibat suatu tuntutan atau perintah yang didapatkannya sendiri. Oleh karena itu stres dalam pekerjaan sering ditemukan setiap harinya. Karena tuntutan dari perusahaan yang membuat seorang karyawan menjadi stres dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna.

B.     Sumber-Sumber Stress
Munculnya potensi stres pada suatu kegiatan terjadi akibat pekerjaan yang berlebihan atau sesuatu hal yang membuat seseorang menjadi tidak konsentrasi pada pekerjaannya. Terdapat tiga faktor yang dapat menimbulkan stres yaitu : faktor lingkungan, faktor organisasi, dan faktor individu.
1.      Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
2.      Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja (Stressor) Karyawan
a.       Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.
b.      Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.
c.       Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
d.      Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
3.      Faktor individu
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan. Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.

C.     Pendekatan Stress
Apabila terkena stres pada saat mengerjakan pekerjaannya dibutuhkan strategi untuk mengatasi stres tersebut. Strategi agar dapat mengatasi stres yang berkepanjangan adalah :
·         Menyelesaikan tuntutan yang diperintahkan oleh atasan.
·         Mengurangi beban pikiran dengan relax atau istirahat.
·         Mengatur waktu agar tidak mengalami beban tambahan dari pekerjaan
·         Berpikir positif pada setiap hal yang dilakukan.

D.    Pendekatan Individu
Seorang karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stresnya. Strategi individu yang telah terbukti efektif adalah:
·         Teknik manajemen waktu
·         Meningkatkan latihan fisik
·         Pelatihan pengenduran (relaksasi)
·         Perluasan jaringan dukungan sosial
·
E.     Pendekatan Kelompok
Beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas dan peran, struktur
organisasi dikendalikan oleh manajemen. Strategi yang digunakan:
·         Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
·         Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
·         Perancangan ulang pekerjaan
·         Peningkatan keterlibatan kerja
·         Perbaikan komunikasi organisasi
·         Penegakkan program kesejahteraan korporasi
·
SUMBER :
Basuki, Heru A.M. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Michael, 2006, Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jakarta: ERLANGGA.
Sutrisno, Edy, 2010, Robbin, Stephen 2008, Organizational Behavior¸ Jakarta: SALEMBA EMPAT.
Siagian, S. P. 2005. Teori Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara.
Robbins, P. Stephen. 2002. Perilaku Organisasi Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Prehallindo
http://id.wikipedia.org/wiki/Stres diakses pada tanggal 1 Desember 2013.
http://suparman-parmen.blogspot.com/2013/04/tugas-kesehatan-mental-stress.html

Komentar

Postingan Populer