penyesuaian diri dan pertumbuhan personal

tulisan 3
Penyesuaian Diri
&
Pertumbuhan Personal
Penyesuaian Diri.
       Penyesuaian diri adalah suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya atau proses bagaimana individu  mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. penyesuian diri merupakan cara tertentu yang dilakukan individu untuk bereaksi terhadap tuntutan diri maupun tuntutan lingkungan. Penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, juga frustasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan suatu hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Ada aspek-aspek untuk penyesuaian diri, diantaranya yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial.
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk bisa menerima diri demi tercapai suatu hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini seorang individu akan mengungkapkan tentang dirinya sendiri. Maka ia menyatakan bahwa sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam pribadinya. Dan mampu untuk bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. Sedangkan penyesuaian sosial adalah kemauan seseorang untuk bisa mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Pada penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial ditempat individu itu hidup dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup berbagai hubungan seperti anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum. Setiap kelompok masyarakat atau suku memiliki sistem nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda. Dalam sebuah proses penyesuaian sosial, setiap individu akan berkenalan dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda. Lalu berusaha untuk mematuhi peraturan tersebut sehingga menjadi sebuah bagian untuk  membentuk kepribadian pada diri setiap individu.
Karakteristik dalam penyesuaian diri terbagi atas 2 bagian, yaitu :
A.    Penyesuaian diri yang sehat, antara lain :
·         Mampu menilai dirinya apa adanya.
·         Mampu menilai situasi secara realistis.
·         Mampu menilai prestasi secara realistis.
·         Dapat menerima tanggung jawab.
·         Kemandirian.
·         Dapat mengontrol emosi.
·         Berorientasi tujuan.
·         Berorientasi keluar.
·         Dapat diterima dilingkungan sosial.
·         Memiliki filsafat hidup.
·         Berbahagia.
B.     Penyesuaian diri yang tidak sehat, antara lain :
·         Mudah marah.
·         Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan.
·         Sering tertekan (stres atau depresi).
·         Bersikap kejam kepada orang lain.
·         Senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda.
·         Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum.
·         Mempunyai kebiasaan suka berbohong kepada orang lain.
·         Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas.
·         Senang mengkritik atau mencemooh orang lain.
·         Kurang memiliki rasa tanggung jawab.
·         Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama.
·         Bersifat pesimis dalam menghadapi kehidupan.
·         Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menghadapi kehidupan.
Adapun faktor –faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri tersebut adalah sebagai resources. Resources dapat diartikan sebagai hal-hal yang dapat melindungi individu dari efek frustasi dan kehilangan. Sehingga individu tersebut dapat mengatasi berbagai rintangan dalam hidupnya. Dengan demikian resources sangat dibutuhkan untuk proses penyesuaian diri yang baik. Resources tersebut dapat dijelaskan sebagai :
·         Kemampuan untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
·         Kondisi fisik yang sehat.
·         Intelegensi.
·         Hobi dan Minat-minat tertentu.
·         Keyakinan religius.
·         Impian.
Pertumbuhan Personal
             Manusia  merupakan makhluk individu. sedangkan Manusia itu disebut individu, apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan sebuah karakter atau kepribadiannya. Dan hal itu membutuhkan sebuah proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga ialah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Jadi  setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu. Dengan adanya  naluri yang dimiliki suatu individu. Maka, ketika individu tersebut dapat melihat lingkungan di sekitarnya secara tidak langsung. maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah  hal itu baik atau tidak. dan ketika suatu individu berada di dalam  masyarakat yang memiliki suatu  norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang disiplin. begitupun dalam lingkungan keluarga, misalnya suatu individu berada di lingkup keluarga yang religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang religius. Terjadinya perubahan pada diri seseorang secara bertahapkarena pengaruh baik dari pengalaman atau empire luar melalui panca indra. Maka akan menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri dan memunculkan yang disebut reflexions.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal/ individu antara lain :
1.      Faktor genetik/biologis :
·         Faktor keturunan yaitu masa konsepsi.
·         Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan.
·         Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.
·         Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2.      Faktor eksternal :
·         Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
·         Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya sendiri.
3.      Faktor geografis :
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian pada setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
4.      Faktor kebudayaan khusus :
Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama dan juga memiliki kepribadian yang sama juga. Budaya yang berbeda-beda mungkin bisa menyatukan individu tersebut dengan individu yang lain. Walau budaya dariyang tradisional maupun yang modern.
Dari semua faktor-faktor  di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Adapun aliran-aliran yang menjelaskan tentang pertumbuhan personal antara lain :
a.       Aliran asosiasi : perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau empire (kenyataan) luar, melalui panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan) maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
b.      Aliran psikologi gestalt : pertumbuhan adalah proses  perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
c.       Aliran sosiologi : pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. Pertumbuhan individu sangat penting untuk dijaga dari sejak lahir agar bisa tumbuh menjadi individu yang baik dan berguna untuk sesamanya.
 
SUMBER :
www. Wikipedia.com

Komentar

Postingan Populer