konsep sehat, sejarah perkembangan kesehatan mental, dan pendekatan kesehatan mental
tulisan 1
Konsep sehat ,
Sejarah perkembangan kesehatan mental
& pendekatan kesehatan mental
Konsep
sehat
Apa yang dimaksud sehat ? sehat adalah suatu
kondisi dimana raga dalam keadaan baik dan tidak terdapat suatu penyakit. Sehat
juga merupakan kondisi normal dari kehidupan manusia. Adapun hidup yang
mengikuti hukum alam atau alamiah. Hidup sehat dimiliki oleh manusia atas hak
asasi setiap manusia yang dilahirkan. Kadang dianggap sebagai sesuatu yang
sudah ada dengan sendirinya sehingga bukan menjadi prioritas lagi. Perhatian
agar orang tetap sehat masih sangat kurang dibanding terhadap orang sakit agar
sehat. Adapun ilmu kedokteran berfokus hanya pada pengobatan penyakit saja dan
kurang mengajarkan cara hidup sehat dan mempertahankan kesehatan. Menurut WHO,
kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan cacat. Sedangkan menurut UU Kesehatan RI,
kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam hal ini keadaan
iti adalah state yang mengacu ke statis, dengan semestinya sebagai suatu proses
yang dinamis. Ada juga batas-batas tentang kesehatan, menurut WHO batasan sehat
antara lain adalah : fisik, mental dan sosial. Sedangkan batasan sehat menurut
UU kesehatan RI antara lain : fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi.
Dalam sehat fisik berciri yaitu tidak ada gangguan fungsi dalam tubuh dan
berfungsi dalam keadaan normal. Sehat mental ( jiwa) terdiri atas sehat
pikiran, sehat emosional, dan sehat spiritual. Untuk sehat sosial ialah
seseorang yang mampu berinteraksi dengan orang lain dengan baik. Sedangkan
sehat dari aspek ekonomi ialah seseorang yang memiliki pekerjaan yang baik dan
berpenghasilan yang baik juga.
Sejarah perkembangan kesehatan mental
Perkembangan zaman terus maju seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Ilmu tentang kesehatan pun mulai berkembang dari zaman pra sejarah hingga zaman
modern. Pada zaman prasejarah dulu, para manusia purba sudah memiliki gangguan
pada fisik atau pun kesehatan mentalnya. Sedangkan pada zaman peradaban awal
ini penyakit gangguan mental mulai menjadi hal umum bahkan juga beberapa dari
mereka menganggap bahwa gangguan penyakit mental dihubungkan dengan roh-roh
ataupun makhluk halus. Tokoh-tokoh tersebut ialah Phytagoras, Hypocrates,
Plato. Sedangkan pada zaman abad pertengahan gangguan kesehatan jiwa atau
mental di zaman ini digunakan sebagai perawatan dengan cara menggunakan
jimat-jimat, ritual-ritual, dan mantra-mantra juga. Banyak hal mengenai
kesehatan mental akan tetapi di zaman modern ini sudah muncul dokter-dokter
yang belajar tentang gangguan-gangguan mental. Dan karena itu juga muncul rumah
sakit jiwa untuk para pasien yang menderita gangguan mental yang sudah ada
sejak lahir maupun terjadi akibat hal-hal yang disekitarnya. Gangguan mental
ini pun bisa diobati apabila penyakit ini tidak terlalu parah. Apabila sudah
tidak bisa diobati lagi butuh perawatan yang cukup lama. Agar gangguan mental
yang diderita akan kembali menjadi normal kembali.
Pendekatan kesehatan mental
·
Orientasi Klasik
Untuk kesehatan mental dengan
orientasi klasik adalah terhindarnya individu dari gejala gangguan
jiwa(neurosis) dan gejala penyakit jiwa(psikosis), yaitu berupa simptom-simptom
negatif yang menimbulkan rasa tidak sehat, dan bisa mengganggu efisiensi yang
biasanya tidak bisa dikuasai individu. Untuk orientasi ini umumnya digunakan
oleh ilmu kedokteran ataupun ilmu psikologi yang dapat diartikan bahwa sehat
sebagai suatu kondisi tanpa ada keluhan. Biasanya ini terjadi pada individu
yang normal. Dimana seseorang akan merasakan tidak nyaman dan merasakan keluhan
antara sakit atau tidak pada tubuh individu tersebut.
·
Orientasi Penyesuaian diri
Untuk orientasi penyesuaian diri
ini adalah dimana seseorang akan menentukan kesehatan mentalnya ataupun orang
lain. Orang yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis dan juga
mempertahankan stabilitas dirinya dapat diindikasikan bahwa dia mempunyai
kesehatan mental yang tinggi pada dirinya. Untuk perubahan dalam diri yang
diperlukan adalah mengadakan hubungan atau berinteraksi yang memuaskan dengan
orang lain atau lingkungan sekitar. Pada individu bermasalah adalah apabila
seseorang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya
sendiri, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru. Dalam hal ini
norma sosial dan budaya sering digunakan untuk penyesuaian diri diantara oprang
yang berbeda. Orientasi ini juga membedakan 2 jenis normal untuk kesehatan
mental, yaitu : normal secara statistik (dilakukan dengan apa adanya). Dan
normal secara normatif (individu yang bertingkah laku sesuai budaya setempat).
·
Orientasi Pengembangan Potensi
Sebuah potensi yang dimiliki oleh
individu untuk melakukan jhal-hal yang berguna. Juga sangat bermanfaat bagi
diri sendiri. Pada kesehatan mental ini, pengembangan potensi adalah
pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan
segala potensi, bakat, maupun kreatifitas yang ada semaksimal mungkin. Sehingga
bisa membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan
penyakit jiwa. Adapun tokoh- tokoh yang membahas tentang pengembangan potensi
diantaranya : Maslow, Allport, Rogers, Fromm. Mereka membahas tentang
pengembangan potensi dengan motivasi yang ada pada individu. Untuk kriteria
mental yang sehat pada orientasi ini adalah punya pedoman normatif pribadi
(bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk). Dan juga menunjukan
otonomi independen, mawas diri dalam nilai-nilai pedoman.
Sumber :
Riyanti, B. P. Dwi. 1998. Psikologi Umum 2 Seri
Diktat Kuliah. Jakarta: Gunadarma.
Sarwono, Sarlito W. (2010).
Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers.
Komentar
Posting Komentar