ilmu-ilmu dalam budaya dasar (softskill)


Konsepsi Ilmu Budaya Dasar & manusia.
Manusia & cinta kasih.
Manusia juga memiliki suatu sifat yang disebut cinta kasih. Cinta kasih muncul apabila perasaan pada manusia mengalami perubahan pada orang lain. Walaupun setiap orang juga memiliki cinta tapi juga harus memiliki rasa kasih sayang terhadap orang-orang disekitarnya. Dan Jika kita dengar kata – kata itu maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan persaan yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditampik atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan yang satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali. Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani.
Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun kehati merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan kreatifirtas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir, yaitu tanggung jawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang menggunakan perasaan serta akal sehat.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang dituangkan dalam goresan kertas dan kanvas seperti seni lukis dan gambar.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang memadukan irama dan nada dalam satu dinamisasi yang dikenal sebagai lagu dan seni musik.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni melalui goresan pena yang disebut sajak, pantun atau novel.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang menggabungkan antara medidisasi nada dan goresan pena yang melahirkan drama, film dan lain sebagainya.
Dan dari sebuah cintalah dapat melahirkan tanggung jawab, baik pada pasangan atau orang yang kita cintai atau pada lainnya, maka
Dari sebuah cintalah terlahir manusia – manusia baru yang menghuni semesta kita ini.
Ungkapan yang ditimbulkan dari satu kata cinta tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang dapat menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan “Cinta” tersebut, baik melalui alat komunikasi “bahasa” yang melahirkan sajak, puisi dan lain sebagainya atau bahkan yang meng-irama-kan nada dan shimpony.
Jika kita berbicara mengenai cinta maka itupun tidak dapat dipisahkan dengan unsur – unsur seni dan kebudayaan yang ada. Cinta sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.
Cinta bukanlah suatu monopoli orang dewasa saja tetapi cinta juga dapat hadir pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit dan lain sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya akan dibalut dalam satukata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.
Cinta itu sendiri memilik unsur – unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan karena cinta syarat akan pengorbanan. Seperti ; Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi. Cinta kasih harus diberikan kepada orang-orang yang yang disayangi atau orang-orang yang tidak kenalpun. Anak-anak diberi cinta kasihnya dari orang tuanya agar mereka dapat merasakan bahwa orang tua memiliki perh
Manusia & Kebudayaan
Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan sempurna & memiliki banyak hal yang ada di sekitarnya. sedangkan kebudayaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok manusia yang mana merupakan tradisi kehidupan sehari-hari di suatu lingkungan atau wilayah tertentu. Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Sekelompok manusia yang tinggal disuatu tempat atau wilyah tertentu dalam jumlah banyak disebut masyarakat. Masyarakat banyak tinggal di suatu tempat seperti dikota atau didesa. Sekelompok manusia juga bisa hidup berpindah-pindah karena faktor lingkungan atau cuaca disekitarnya. Masyarakat juga banyak memiliki kebudayaan yang dimilikinya selama beberapa tahun. Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat disuatu wilayah memiliki budaya atau tradisi yang sangat kuat atau melekat pada masyarakat tersebut. Walaupun di indonesia memiliki banyak kebudayaan tetapi ada juga yang meninggalkan kebudayaannya tanpa disadari loh masyarakat itu sendiri. Masuknya budaya asing menyebabkan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia sedikit demi sedikit mulai dilupakan.oleh sebab itu,para masyarakat yang ingin mengembalikan kebudayaan indonesia pun harus berjuang keras untuk bisa dilestarikan.  Dalam kehidupan sosial masyarakat,kebudayaan yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Walaupun berbeda tetapi masyarakat tersebut mau menunjukan kebudayaannya kepada orang lain.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan  dan sangatlah terkait satu sama lain. pada pembahasan ini yang merupakan tugas merangkum materi ilmu budaya dasar yang dikhususkan pada bahasan awal mengenai manusia dan kebudayaan.
A.   MANUSIA
Manusia memiliki pengertian yang sangat luas hal itu sangat tergantung dari ilmu dan kepentingan apa kita melihatnya.
manusia dipandang dari unsur-unsur yang membangunnya ada 4,yaitu jasad,hayat,ruh dan nafs
2.       manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak tampak mata.
Ego,merupakan bagian dari Id mempunyai peranannya menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dimengerti orang lain.
Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalamlingkungan luar diri merupakan asimiliasi pandangan orang tua. jadi superego adalah pola prilaku dengan sistem reward and punishment.
B. HAKEKAT MANUSIA
Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa yang terdiri dari satu kesatuan yang  utuh.Tubuh itu dapat dilihat,diraba, dirasa,wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. jiwa berada dalam tubuh, sifatnya abstrak tapi abadi. jiwa adalah roh  yang menjadi penggerak dan sumber kehidupan.mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.kesempurnaan ada pada adab dan budayanya, manusia mempunyai kelengkapan sehingga dapat menilai dan berkehendak, manusia juga memiliki berbagai macam perasaan yang merupakan anugerah dari yang maha kuasa, diantaranya sebagai berikut :
PERASAAN INTELEKTUAL, adalah rasa keingintahuan atau minat belajar
PERASAAN ESTETIS, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan
PERASAAN ETIS, yaitu berkaitan dengan rasa tentang kebaikan
PERASAAN DIRI, yaitu perasaan yang berkaitan dengan harga diri karena kelebihan atau kekurangan yang dimiliki seseorang.
PERASAAN  SOSIAL, yaitu keinginan untuk berkumpul dan bersosialisasi
PERASAAN RELIGIUS, yaitu perasaan yang berkaitan dengan agama dan keyakinan seseorang.
         c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
    Manusia itu adalah produk dari saling tindak faktor-faktor hayati dan budayawi dimana   keduanya dapat kita pelajari.
         d. Mahluk ekologi yang bermartabat melalui daya cipta
pada intinya manusia adalah mahluk yang terikat secara alami kepada alam atau lingkungannya, memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum-hukum alamiah pula.
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
   1. Bahasa
   2. Sistem Pengetahuan
   3. Organisasi Sosial
   4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
   5. Sistem Mata Pencaharian
   6. Sistem Religi
   7. Kesenian
Ada pun Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai.secara universal menyangkut lima masalah pokok manusia, yaitu:
Hakekat hidup manusia
Hakekat karya manusia
Hakekat waktu manusia
Hakekat alam manusia
Hakekat hubungan manusia
dan perubahan nilai kebudayaan ada disekitar lingkungan atau wilayah tertentu .Seluruh kebudayaan di muka bumi ini akan mengalami perubahan hal ini dikarenakan oleh pelaku budaya itu sendiri yaitu manusia yang selalu bergerak secara dinamis. adanya proses akulturisasi dan asimilasi kebudayaan lazim terjadi pada masyarakat yang majemuk terlebih lagi dengan semakin majunya teknologi informasi. Pada akhirnya kaitan manusia dan kebudayaan memiliki suatu hal yaitu
kaitan keduanya adalah sebagai pelaku dan objek yang dilakukan, menurut ilmu sosiologi keduanya dwitungggal yang tidak dapat dipisahkan karena kebudayaan merupakan perwujudan manusia itu sendiri.
kehidupan seorang manusia tergantung pada keinginan batinnya sendiri tanpa ada rasa ragu-ragu dalam memilih hal segalanya.
atian besar pada anak-anaknya.

Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan :
1. sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia
2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.
Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan.
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan orang lain
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik

Pendekatan Kesusastraan.
IBD adalah salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dwngan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Yang semulanya IBD berasal dari bahasa inggris The Humanities, yaitu istilah latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Agar orang tersebut dapat mempelajarinya lebih dari itu.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang akan lebiyh mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan – gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Akan tetapi dalam bentuk musik misalnya, kata – kata penciptanya yang tertelan oleh melodinya.


Komentar

Postingan Populer